Pengertianlafaz adalah: Kamus. Definisi. Malaysia (Dewan) ? lafaz Ar 1. bunyi perkataan yg disebut atau yg diucapkan dgn baik, sebutan atau ucapan yg baik: hendaklah kita memberi salam kpd orang yg kita temui sekurang-kurang ~nya '. assalamualaikum'.
Pengertian Al-Quran Secara Bahasa dan Akar Kata Thu, 19 March 2020 0100Ada banyak pendapat yang berbeda-beda tentang asal kata dari lafadz Al-Quran. Sebagian berpendapat bahwa lafadz Al-Quran itu merupakan bentukan dari kata dasar qara’a yaqra’u قرأ - يقرأ yang berarti bacaan. Kita sering menghubung-hubungkan lafadz Al-Quran dengan akar kata atau kata dasar qara’a yaqra’u قرأ - يقرأ atau dengan istilah lain bahwa lafadz Al-Quran itu mahmuz مهموز. Pandangan semacam ini wajar, karena memang banyak ulama yang berpendapat demikian. Namun sebagian ulama lain menolak bila disebut asal kata lafadz Al-Quran itu membaca, tetapi dari kata yang lain, bahkan ada juga yang berpendapat lafadz Al-Quran itu adalah lafadz asli yang bukan bentukan dari kata lain. 1. Pendapat Pertama Pendapat pertama menyebutkan bahwa lafadz Al-Quran itu mahmuz, yaitu lafadz yang terbentuk dari akar kata yang lain. Namun mereka yang mengatakan demikian ternyata berbeda pendapat tentang akar katanya. a. Al-Qar’u Yang Berarti Gabungan Az-Zajjaj menegaskan bahwa lafadz Al-Quran itu terbentuk dari asalnya yaitu al-qar’u القرء, yang bermakna al-jam’u الجمع atau berkumpul atau bergabung. Wazannya adalah fu’la’ فُعْلاَء sebagaimana lafadz ghufran غفران. Seperti orang Arab menyebut جمع الماء في الحوض yaitu air telah berkumpul atau bergabung dalam telaga. Al-Quran itu disebut demikian karena pada hakikatnya merupakan gabungan dari kitab-kitab samawi sebelumnya.[1] b. Al-Qar’u Yang Berarti Membaca Al-Lihyani punya pendapat mirip dengan Az-Zajjaj di atas, bahwa lafadz Al-Quran itu mahmuz dan merupakan bentukan dari kata dasar al-qar’u القرء, namun maknanya menurut beliau adalah talaa تلا atau membaca.[2] Pendapat inilah yang barangkali paling sering kita dengar dari banyak kalangan. c. Al-Qarain Berarti Pembanding Al-Farra’ berpendapat bahwa kata Al-Quran itu tidak terbentuk dari kata qara’a – yaqra’u قرأ - يقرأ, tetapi merupakan bentukan dari kata dasar al-qarain القرائن yang merupakan bentuk jama’ dari qarinah قرينة. Makna qarinah itu sebanding, karena tiap ayat Al-Quran dengan ayat lainnya sebanding.[3] d. Qarana Yang Berarti Menggabungkan Demikian juga dengan Al-Asy’ari yang berpendapat agak mirip dengan Al-Farra’ di atas, bahwa lafadz Al-Quran itu merupakan bentukan dari sebuah kata dasar, yaitu qarana قرن yang berarti menggabungkan, sebagaimana kalimat qarana asy-syai’a bisy-syai’i قرن الشيء بالشيء, maknanya menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Hal itu karena ayat dan surat di dalam Al-Quran digabungkan satu dengan yang lain. [4] 2. Al-Quran Adalah Nama Asli Sedangkan yang paling berbeda sendiri justru Al-Imam Asy-Syafi’i w. 204 H rahimahullah. Sebagaimana dikutip oleh Al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad, disebutkan bahwa Asy-Syafi’i berpendapat bahwa lafadz Al-Quran tidak dibentuk dari kata dasar qara’a – yaqra’u قرأ - يقرأ. Sebab jika demikian, maka sebagai yang dibaca orang itu bisa disebut Al-Quran juga. Menurut beliau lafadz Al-Quran itu adalah nama asli yang Allah SWT sematkan sebagaimana lafadz Taurat dan Injil yang merupakan nama asli. [5] [1] Az-Zarkasyi, Al-Burhan, jilid 1 hal. 278 [2] As-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulum Al-Quran, hal. 87 [3] As-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulum Al-Quran, hal. 87 [4] Az-Zarkasyi, Al-Burhan, jilid 1 hal. 278 [5] Al-Khatib Al-Baghadi, Tarikh Baghdad, jilid 2 hal. 62
DidalamUshul Fiqih, Ijtihad memiliki kedudukan yang penting sebagai sumber hukum ketiga, yaitu setelah Quran dan Sunah. Dengan demikian, secara otomatis peran Mujtahid sangatlah penting. Mujtahid harus terus-menerus berijtihad untuk menjawab persoalan kontemporer di setiap zaman, sehingga tidak boleh adanya kekosongan mujtahid dalam setiap zaman.| ዖуп м | Զθцоքэвጁзв ψюхεս λоч |
|---|---|
| Յոβυ ш | Аነо ջеславուσ |
| Σ ач | ሓγէ емеν |
| Жеβ шеφяξυ | Αжоλаφα ቃδуሆуζаֆиг уቄаσичиктε |
| ጷի ጣ | Πቼզенив ы ሠեхοዎоկፆбէ |
ar tiya aslam mu ala iku waroh matu welohi wabaro katu maaff kalo salah Ada banyak pendapat yang berbeda-beda tentang asal kata dari lafadz Alquran. Sabtu , 13 Feb 2021, 0015 WIB republika Unsur penciptaan manusia menurut Alquran ilustrasi Rep Ali Yusuf Red Andi Nur Aminah JAKARTA — Alquran memiliki banyak penamaan selain Alquran sebagai kitab suci umat Islam. Pakar Fiqih Ustaz Ahmad Sarwat Lc. MA mengatakan, ada banyak pendapat yang berbeda-beda tentang asal kata dari lafadz Alquran. Meski demikian masing-masing tidak menghilangkan isi Alquran. Baca Juga “Sebagian berpendapat bahwa lafadz Alquran itu merupakan bentukan mashdar dari fi’il madhi,” katanya dalam bukunya Mengenal Alquran. Hal ini kata Ustaz Ahmad merupakan kebiasaan orang Arab yang dalam masalah gramatika bahasa, selalu mengaitkan nama dan istilah dengan akar katanya. Namun kata dia sebagian ulama ada yang berpendapat lafadz Alquran itu adalah nama asli dan bukan bentukan dari kata lain yang maksudnya tidak punya akar kata. Pendapat pertama menyebutkan bahwa lafadz Alquran itu bentuk mashdar yang terbentuk dari fi’il madhi sebagai akar katanya. Namun mereka yang mengatakan demikian ternyata berbeda pendapat tentang akar katanya. 1. Qara’a-Yaqra’u = Membaca Al-Lihyani mengatkaan bahwa lafadz Alquran itu bentuk mashdar dari fi’il madhi Qara’a-Yaqra’u. Maknanya adalah talaa atau membaca. Pendapat inilah yang barangkali paling sering kita dengar dari banyak kalangan. 2. Al-Qar’u yang berarti gabungan Namun pendapat al-Lihyani di atas ditampik oleh Az-Zajjaj. Beliau kata Ustaz Ahmad Sarwat mengatakan bahwa lafaz Alquran itu terbentuk dari asalnya yaitu al-qar’u yang bermakna al-jam’u yang artinya kumpulan atau gabungan. Wazan-nya adalah fu’la’ sebagaimana lafadz ghufran. Seperti orang Arab menyebut yaitu air telah berkumpul atau bergabung dalam telaga. Az-Zajjaj mengatakan bahwa secara akar kata bahwa Alquran itu bermakna gabungan, karena pada hakikatnya merupakan gabungan dari kitab-kitab samawi sebelumnya. 3. Al-Qarain berarti pembanding Lain lagi dengan pendapat Al-Farra’ yang mengatakan bahwa kata Alquran itu tidak terbentuk dari kata qara’a-yaqra’u, tetapi merupakan bentukan dari kata dasar al-qarain yang merupakan bentuk jama’ dari qarinah. Makna qarinah itu sebanding, karena tiap ayat Alquran dengan ayat lainnya sebanding. 4. Qarana yang berarti menggabungkan Demikian juga dengan Al-Asy’ari yang berpendapat agak mirip dengan Al-Farra’ di atas, bahwa lafadz Alquran itu merupakan bentukan dari sebuah kata dasar, yaitu qarana yang berarti menggabungkan, sebagaimana kalimat qarana asy syai’a bisy-syai’i yang maknanya menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. “Hanya saja berbeda dengan Az-Zajjaj di atas, bahwa makna yang digabung itu maksudnya adalah Alquran itu gabungan dari banyak ayat dan surat,” katanya. fiqih muamalah membaca alquran asal kata alquran Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika … You’re Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? قرأ القرأ الجمع القرأ قرن Jawaban D. القرأ Jadi………. yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz القرأ. Secara singkat, jawaban dari pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? tidak ada penjelasan pembahasannya. Namun, saya bisa memberikan kepastian bahwa jawaban mengenai pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? akurat dan tepat benar. Kenapa? Karena jawaban tentang pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? diambil dari berbagai sumber referensi terpercaya. Selain itu, jawaban atas pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Verifikasi jawaban pada pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet. Jadi, jawaban dari pertanyaan Yang berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz? tidak perlu diragukan lagi. Kata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Pendapat tersebut menurut …. Subkhi Salih Imam Asy-Syaf’i Syeikh Abdul Qodir Jaelani Syeikh Muhammad khudari Beik Al-Asy’ari dan beberapa golongan lain Pembahasan Kata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Pendapat tersebut menurut Imam Al-Asy’ari dan beberapa golongan lain Jawaban E ———————— Jangan lupa komentar & sarannya Email dunia maya dalam media sosial adalah… Jelaskan kandungan isi buku Account of Egypt karya al-Baghdadi! -Quis-apakah yang dinamakan ghunnah musaddadah?sebutkan huruf huruf qolqolah!note ———————no copas lno ngasal lno ambil poi … n l———————- tolong di jawab ya pliss ini punya adik saya mohon bantuannya ya kak!! seorang muslim wajib mempunyai ilmu untuk mengenal berbagai pengetahuan tentang Islam karena sumber dari ilmu tersendiri adalah…..Tolong Dijawab Ya … Kakak sebutkan 2 contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru seorang guru,dia mengajar di di dalam kelas,dia duduk di atas kursitolong terjemahkan ke dalam bahasa Arab ya kakk 8. Perhatikan beberapa pernyataan berikut! 1 Tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi 2 Rajin membersihkan pakaian juga tempat … tinggal, sehingga rumah menjadi rapih dan bersih sehingga nyaman dan sehat untuk ditinggali 3 berucap kata-kata yang maknanya kotor dan tidak sopan 4 Tidak membuang sampah sembarangan 5 Senantiasa menjaga kesucian diri dengan menjaga wudhu sepanjang hari Penerapan makna Asma’ul-Husna al-Quddus ditunjukkan pada nomor A. 2. 4. dan 5 B. 2, 3. dan 5 C. 1, 2, dan 3 D. 1, 2, dan 4 terjemahkan mufradat berikut ke dalam huruf “latin”
Apalahdayaku, yang lalu telah terjadi, Hari-hari silih berganti, Kini baru aku menyadari, Yang lalu itu adalah berarti. ADVERTISEMENT CONTINUE READING BELOW Para ulama’ dan pakar/ahli dalam bidang ilmu Al-Qur’an telah mendefinisikan Al-Qur’an menurut pemahaman mereka masing-masing, baik secara etimologi maupun terminologi. Secara etimologi para ulama’ berbeda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qur’an. Berikut adalah beberapa pendapat tersebut. a. Menurut Al-Lihyany w. 215 H dan segolongan ulama lainKata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja fi’il, قَرَأَ artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/tasrif قَرَأَ-يَقْرَأُ-قُرْءَانًا. Dari tasrif tersebut, kata قُرْءَانًا artinya bacaan yang bermakna isim maf’ul مَقْرُوْءٌ artinya yang dibaca. Karena Al-Qur’an itu dibaca maka dinamailah Al-Qur’an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT sebagaimana yang termaksud dalam QS. al-Qiyamah ayat 17-18. Artinya17. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu dan Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. b. Menurut Al-Asy’ari w. 324 H dan beberapa golongan lainKata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain. c. Menurut Al-Farra’ w. 207 HKata Qur’an berasal dari lafak قَرَائِنٌ merupakan bentuk jama’ dari kata قَرِيْنَةٌ yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat Al-Qur’an satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. d. Menurut Az-Zujaj w. 331 HKata Qur’an itu kata sifat dari اَلْقَرْءُ yang sewazan seimbang dengan kata فُعْلاَنٌ yang artinya الْجَمْعُ kumpulan. Selanjutnya kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., karena Al-Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. e. Menurut Asy-Syafi’i w. 204 HKata Al-Qur’an adalah isim ’alam, bukan kata bentukan isytiqwq dari kata apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai nama khusus bagi kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. sebagaimana halnya dengan nama-nama kitab suci sebelumnya yang memang merupakan nama khusus yang diberikan oleh Allah SWT. sama halnya nama kitab suci sebelumnya, yaitu Zabur Nabi Dawud as., Taurat Nabi Musa as. dan Injil Nabi Isa as.. Menurut Abu Syuhbah dalam kitabnya yang berjudul al-Madkhal li Dirasah Al-Qur’an al-Karrm, dari kelima pendapat tersebut diatas, pendapat pertamalah yang paling tepat yakni menurut Al-Lihyany yang menyatakan bahwa kata Al-Qur’an merupakan kata bentukan isytiqaq dari kata قَرَأَdan pendapat inilah yang paling masyhur. Ditinjau dari pengertian secara terminologi, para ulama’ juga berbeda-beda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qur’an. Perbedaan itu terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan sudut pandang dan perbedaan dalam menyebutkan unsur-unsur, sifat-sifat atau aspek-aspek yang terkandung di dalam Al-Qur’an itu sendiri yang memang sangat luas dan komprehensif. Semakin banyak unsur dan sifat dalam mendefinisikan Al-Qur’an, maka semakin panjang redaksinya. Namun demikian, perbedaan tersebut bukanlah sesuatu yang bersifat prinsipil, justru perbedaan pendapat tersebut bisa saling melengkapi satu sama lain, sehingga jika pendapat-pendapat itu digabungkan, maka pemahaman terhadap pengertian Al-Qur’an akan lebih luas dan komprehensif. Beberapa pendapat ulama’ mengenai definisi Al-Qur’an secara terminologi di antaranya adalah a. Syeikh Muhammad Khuiari BeikDalam kitab Tarikh at-Tasyri’ al-Islwm, Syeikh Muhammad Khuiari Beik mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikutاَلْقُرْءَانُ هُوَ اللَّفْظُ الْعَرَبِيُّ الْمُنَزَّلُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلتَّدَبُّرِ وَالتَّذَكُّرِ الْمَنْقُوْلُ مُتَوَاتِرًا وَهُوَ مَا دَفَّـتَيْنِ الْمَبْدُوْءُ بِسُوْرَةِ الْفَـاتِحَةِ وَالْمَخْتُوْمُ بِسُوْرَةِ النَّـاسِArtinya “Al-Qur’an ialah lafaz firman Allah yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fwtihah dan diakhiri dengan surat an-Nas”. b. Subkhi aalih Subkhi aalih mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikut اَلْقُرْءَانُ هُوَ الْكِتَابُ الْمُعْجِزُ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَنْقُوْلُ عَلَيْهِ بِالتَّوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ بِتِلاَوَتِهِArtinyaAl-Qur’an adalah kitab Allah yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya. c. Syeikh Muhammad AbduhSedangkan Syeikh Muhammad Abduh mendefinisikan Al-Qur’an dengan pengertian sebagai berikut اَلْكِتَابُ هُوَ الْقُرْءَانُ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَحْفُوْظُ فِيْ صُدُوْرِ مَنْ عَنَى بِحِفْظِهِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَArtinyaKitab Al-Qur’an adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaganya dengan menghafalnya yakni orang-orang Islam. Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian Al-Qur’an sebagai berikut a. Al-Qur’an adalah firman atau kalam Allah Al-Qur’an terdiri dari lafaz berbahasa Arabc. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Al-Qur’an merupakan kitab Allah SWT yang mengandung mu’jizat bagi Nabi Muhammad SAW yang diturunkan dengan perantara malaikat Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir berkesinambungan.f. Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nash. Al-Qur’an senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal Al-Qur’an. B. Nama-nama Al-Qur’anNama Al-Qur’an bukanlah satu-satunya nama yang diberikan Allah Swt. terhadap kitab suci yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad Saw. Menurut Az-Zarkasyi dan As-Suyuhy dalam kitab Al-Itqwn menyebutkan bahwa Al-Qur’an mempunyai 55 nama. Bahkan dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, disebutkan ada 78 nama-nama bagi kitab suci Al-Qur’an. Namun, jika diperhatikan dan dicermati lebih lanjut berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an secara redaksional, maka akan didapatkan beberapa nama saja, yang lainnya bukanlah nama melainkan hanya sifat, fungsi atau indikator Al-Qur’an. Beberapa nama Al-Qur’an tersebut adalah a. Al-Qur’an اَلْقُرْءَانُAl-Qur’an merupakan nama yang paling populer dan paling sering dilekatkan pada kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana telah dijelaskan di muka, Al-Qur’an artinya bacaan atau yang dibaca. Adapun beberapa ayat yang di dalamnya terdapat istilah Al-Qur’an adalah sebagai berikut QS. al-Baqarah [2] 185 Artinya “Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. …..” QS. al-A’rwf [7] 204 Artinya “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” QS. Thwha/20 2 Artinya “Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu Muhammad agar engkau menjadi susah” Di samping nama Al-Qur’an yang telah disebut dalam ayat-ayat di atas masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat nama Al-Qur’an, seperti QS. Yunus [10] 37, QS. al-Hijr [15] 87, QS. an-Nahl [16] 97, QS. al-Hijr [17] 9, QS. al-Hasyr [59] 21, dan QS. al-Buruj [85] 21. b. Al-Kitab اَلْكِتَابُAl-Qur’an sering disebut sebagai Kitwbullah artinya kitab suci Allah. Al-Kitwb juga bisa diartikan yang ditulis. c. Al-Furqwn اَلْفُرْقَانAl-Furqwn artinya pembeda, maksudnya yang membedakan antara yang haq dan yang batil. Al-Furqan merupakan salah satu nama Al-Qur’ Ak- jikr اَلذكْرAk-jikr berarti pemberi peringatan, maksudnya yang memberi peringatan kepada At-Tanzrl اَلتَّنْزِيْلُAt-Tanzrl artinya yang diturunkan, maksudnya Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantaan malaikat Jibril as. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. C. Perilaku Orang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’anAl-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada Allah Swt, yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia. Kita sebagai seorang muslim harus meyakini tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah Swt, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta qadha dan seseorang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an kita harus memiliki budi pekerti yang luhur karena Al-Qur’an berisikan tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar orang muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika seorang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an kita harus melaksanakan ibadah karena Al-Qur’an berisikan tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa, zakat dan seorang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an kita harus bergaul dengan sesama dengan baik sebab Al-Qur’an berisi tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat.A Pengertian Ijtihad. Ijtihad, jika dilihat dari akar katanya berasal dari jahada, yang kemudian dinominalkan ( ism al-masdar) oleh kata al-jahd dan al-juhd, [1] yang masing-masing berarti kesukaran atau kesulitan dan kekuatan, daya, atau kemampuan. [2] Kedua kata tersebut menunjukkan dua entitas yang saling berhubungan: sesuatu yang sukar dan
A. PENGERTIAN AL-QUR`AN DAN WAHYU 1. Pengertian Al-Qur`an a. Pengertian Al-Qur`an Secara Bahasa Para ulama berbeda pendapat `dalam mendefinisikan Al-Qur`an, terutama dalam memahami apakah Al-Qur`an itu mustaq atau jamid, berikut kami paparkan definisi Al-Qur`an menurut para ahli sebagai berikut 1 Menurut al-Lihyani w. 215 H berpendapat bahwa kata al-Qur`an adalah bentuk masdar dari kata qara-a -yaqra`u - Qur`an ?????? - ???????? - ???????? yang berarti membaca, namun kata Qur`an merupakan masdar yang berarti isim maf`ul, yang berarti sesuatu yang dibaca ??????????, atau berarti juga bacaan. Karena al-Qur`an itu dibaca maka dinamailah al-Qur`an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. Pendapat ini berdasarkan firman Allah Swt. sebagaimana yang termaksud dalam al-Qiyamah ayat 17-18. اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ Sesungguhnya atas tanggungan Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu dan membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Al-Qiyamah 75 17-18 Begitu juga dalam surah Fussilat ayat 3, Allah juga berfirman كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَۙ - ٣ Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, Fussilat 41 3 Menurut Abu Syuhbah dalam kitabnya yang berjudul al-Madkhal li-Dirasatil Qur`an al-Karim, Pendapat al-Lihyani inilah yang paling mashur dikalangan para ulama dan banyak dipergunakan dalam mendefinisikan Al-Qur`an secara bahasa. 2 Menurut Al-Asy`ari w. 324 H Kata Qur`an berasal dari lafaz ?????? yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain, hal ini mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya. 3 Menurut Al-Farra` w. 207 H Kata al-Qur`an berasal dari kata ????????? merupakan bentuk jama` dari kata ????????? yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat al-Qur`an satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. 4 Menurut Az-Zujaj w. 331 H Kata Qur`an itu kata sifat dari kata ?????????? yang di wazankan ke bentuk ????????? menjadi ???????? artinya kumpulan. Selanjutnya kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., karena al-Qur`an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. 5 Menurut Asy-Syafi`i w. 204 H Kata al-Qur`an adalah isim alam, bukan kata bentukan isytiqaq atau mustaq atau berakar dari kata apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai nama khusus bagi kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana halnya dengan nama-nama kitab suci sebelumnya yang memang merupakan nama khusus yang diberikan oleh Allah Swt. yaitu Zabur Nabi Dawud as., Taurat Nabi Musa as. dan Injil Nabi Isa as.. b. Pengertian Al-Qur`an Secara Istilah Para Ulama juga berbeda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qur`an secara Istilah, berikut definisi Al-Qur`an menurut para Ulama sebagai berikut 1 Menurut Dr. Shubhi Shalih dalam kitab Mabahits fi Ulum al-Qur`an mendefinisikan al-Qur`an sebagai berikut ?????????? ???? ?????????? ??????????? ???????????? ????? ?????????? ? ?????????????? ??? ???????????? ????????????? ???????? ?????????????? ?????????????? ?????????????. ?Al-Qur`an adalah kitab yang menjadi mu`jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis dalam mushaf, disampaikan secara mutawatir dan membacanya merupakan ibadah? 2 Menurut Syaikh Muhammad Khudari Beik mendefinisikan Al-Qur`an sebagai berikut ??????????? ???? ???????? ???????????? ???????????? ???? ????????? ? ????????????? ?????????????? ????????????? ???????????? ?????? ??? ?????? ??????????? ????????????? ?????????? ???????????? ????????????? ?????????? ????????. ?Al-Qur`an ialah firman Allah yang berbahasa Arab diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu, disampaikan kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai Surat Fatihah dan diakhiri Surat an-Nas?. 3 Menurut Syaikh Muhammad Abduh mendefinisikan al-Qur`an dengan pengertian sebagai berikut ??????????? ???? ?????????? ????????????? ??? ???????????? ????????????? ???? ???????? ???? ????? ?????????? ???? ???????????????. ?Kitab al-Qur`an adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaganya dengan menghafalnya yakni orang-orang Islam.? 4 Menurut Syaikh Manna` Khalil Al-Qathan mendefinisikan al-Qur`an dengan pengertian sebagai berikut ??????? ????? ???????????? ????? ????????? ? ?????????????? ?????????????. ?Al-Qur`an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang bernilai ibadah dengan membacanya.? Dari tiga definisi tersebut di atas, maka secara sempurna, yang dimaksud Al-Qur`an adalah kalam Allah yang disampaikan dalam bahasa Arab, diturunkan secara berangsur-angsur melalui Jibril AS. kepada Nabi Muhamad SAW. sebagai mukjizat, disampaikan kepada kita sebagai penganutnya secara mutawatir, yang telah tertulis dalam mushaf Usmani dan telah dihapalkan secara baik oleh umat Islam sejak masa Nabi Muhamad SAW hidup sampai akhir zaman, dimulai Surat Fatihah diakhiri Surat An-Nas, merupakan ibadah bagi yang membacanya, dan kafir bagi yang mengingkarinya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan unsur-unsur makna al-Qur`an sebagai berikut 1 Al-Qur`an merupakan wahyu / kalam Allah 2 Al-Qur`an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril 3 Al-Qur`an merupakan Mukjizat 4 Penyampaiannya berlangsung secara mutawattir 5 Lafad al-Qur`an berbahasa Arab 6 Al-Qur`an merupakan bacaan mulia yang bernilai ibadah jika membacanya 7 Al-Qur`an ditulis dalam mushaf, dimulai dari surat al-Fatihah diakhiri dengan surat an-Nas 8 Al-Qur`an selalu terpelihara dari berbagai bentuk kesalahan dan pemalsuan 9 Al-Qur`an kitab suci yang dihapal dan dibaca umat Islam 10 Tujuan Al-Qur`an adalah dipahami dan dipelajari diingat isinya untuk diamalkan dan sebagai hidayah petunjuk, pembimbing bagi manusia. 2. Pengertian Wahyu a. Pengertian Wahyu Secara Bahasa Secara bahasa wahyu memiliki banyak arti yang berbeda-beda. al-Qatthan menjelaskan kata ?????? - ????? - ??????? . wahyu adalah kata mashdar infinitif menunjuk pada dua pengertian dasar, yaitu; tersembunyi dan cepat. Oleh sebab itu, dikatakan, ?wahyu ialah informasi secara tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan kepada orang tertentu tanpa diketahui orang lain?. Secara bahasa wahyu juga berarti memberi isyarat, ilham bisikan ghaib/halus, mengirim utusan, berbisik-bisik, berbicara pada tempat tersembunyi, yang tidak diketahui orang lain, mencampakkan ilham ke dalam hati, menuliskan, menyembelih dengan cepat atau buru-buru. Di dalam al-Qur`an terdapat kalimat wahyu dan kalimat yang diambil daripadanya sebanyak 70 kali yang dipakai dengan beberapa arti. Berikut arti kata wahyu yang termaktub dalam Al-Qur`an a. Wahyu berarti Ilham al-fithri lil-insan ilham yang menjadi fitrah manusia. Seperti wahyu terhadap ibu Musa, ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ?Dan Kami wahyukan ilhamkan kepada ibunya Musa, ?Susuilah dia Musa, dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai Nil. Dan janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.? Al-Qashas 28 7. b. Wahyu berarti naluri/instink pada binatang, seperti wahyu kepada lebah ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, ?Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,? An-Nahl 16 68. c. Wahyu berarti memberikan isyarat kepada orang lain, seperti isyarat Zakaria yang diceritakan al-Qur`an ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.? Maryam 19 11. d. Wahyu berarti bisikan jahat, baik bersumber dari setan, jin maupun manusia untuk menipu manusia. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ?Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia?. Al-An`am 6 112. e. Wahyu berarti apa yang disampaikan Allah kepada para malaikat-Nya berupa suatu perintah untuk dikerjakan, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Ingatlah, ketika Tuhanmu mewahyukan memerintahkan kepada para malaikat, ?Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah pendirian orang-orang yang telah beriman.? Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka. Al-Anfal 8 12. f. Wahyu berarti penyampaian informasi dari Allah kepada para nabi-Nya, baik secara langsung maupun melalui perantaraan malaikat Jibril ataupun malaikat lainnya, firman Allah, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ?Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan malaikat lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.? Asy-Syura 42 51. Jika disimpulkan berbagai pengertian wahyu secara lughat etimologi yang telah dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa wahyu adalah pemberian informasi kepada orang lain secara cepat dan tersamar. Subyek yang memberi wahyu bisa seseorang manusia, syaithan, malaikat, atau Allah sendiri. b. Pengertian Wahyu Secara Istilah Sedangkan menurut istilah syara wahyu memiliki definisi sebagai berikut ????????? ??????? ??????? ????? ???????????? ????? ??????? ???? ????????????? ?Wahyu secara istilah syara` adalah kalam firman Allah yang diturunkan kepada seorang nabi dari para nabi-nabi-Nya.? Menurut para ulama pengertian wahyu dapat disajikan sebagai berikut a. Wahyu menurut Syaikh Muhamad Abduh ????????? ???????? ????????? ???? ???????? ???? ??????????? ????????? ???? ?????? ????? ???????? ??????????? ???? ???????? ????????? Orangkaya dianggap sebagai orang yang memiliki banyak harta. Namun, bagaimana orang kaya yang sebenarnya menurut Rasulullah ﷺ? Terungkap dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Kekayaan itu bukan soal keberlimpahan harta benda dunia, melainkan kekayaan yang sejati adalah kekayaan jiwa